BANDUNG, SENIN - Ulah manusia menjadi penyebab kepunahan terbesar mahluk hidup. Ulah manusia menyebabkan kehancuran lingkungan hidup dan kepunahan lingkungan hidup di bumi dengan cepat ketimbang perubahan evolusi, baik perubahan iklim dan bencana alam.
Demikian dikatakan Dr. H. Fachroel Aziz dalam orasi ilmiah berjudul Evolusi dan Paleontologi Vertebrata Indonesia: Prespektif Perubahan Iklim di Ba dan Geologi, Senin (15/12). Orasi ini disampaikannya ketika dinobatkan sebagai profesor riset bidang Paleontologi. Dua peneliti lainnya yang dinobatkan sebagai profesor riset adalah Bhakti Hamonangan Harahap Msc (Petrografi) dan Dr. Hamdan Zaenal Abidin M.App.Sc (Geologi dan Geofisika).
Menurut Fachroel, ada tiga penyebab kepunahan. Kepunahan yang disebabkan bencana alam, jangka panjang akibat perubahan iklim, dan akibat ulah manusia.
Fachroel mengatakan contoh kepunahan akibat bencana alam adalah punahnya fauna endemik Tangiitalo di Cekungan Soa Flores. Penyebabnya adalah bencana alam letusan gunung api Soa, sekitar 2 juta tahun lalu. Selain itu ada letusan gunung api Tambora di Sumbawa tahun 1815 yang memusnahkan etnis Tambora.
Selain itu ada kepunahan berangsur akibat perubahan iklim. Contoh nyata adalah suksesi kehidupan fauna di Jawa. Diantaranya Fauna Satir (sekitar 1.500 tahun lalu) yang didominasi mastodon, hippotatamus, dan kura-kura besar. Fauna Cisaat Fauna Trinil (1.200 - 1.000 ribu tahun) didominasi stegodon dan rusa . Fauna Kedungbrubus Fauna Ngandong (800-200 ribu tahun) didominasi gajah (Elephas hysudrindicus) , tapir (Tapirus indicus), babi (Susmagrognathus), dan homo erectus solonensis. Setelah itu ada Fauna Punung (200-25 ribu tahun) yang didominasi beruang (Ursus malayanus), kambing (Capricornus sumatraensis) serta manusia modern (Homo sapiens).
Yang terakhir tapi adalah yang paling memprihatinkan yaitu kepunahan akibat ulah manusia. Hal itu tercermin punahnya fauna di Jawa. Diantaranya harimau, tapir, dan gajah. Perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi pemukiman dan pertanian adalah penyebab utamanya.
"Hal ini dikhawatirkan terjadi bagi fauna yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Keberadaan mereka terancam seperti di Jawa," katanya.
Ia mengatakan kepunahan yang disebabkan bencana alam dan perubahan iklim merupakan perubahan evolusi yang berlangsung jutaan tahun dan sangat unik dalam sejarah bumi. Namun, kepunahan yang disebabkan manusia, menyebabkan dampak cepat yang menyebabkan kehancuran lingkungan hidup yang sangat luas. Hal ini menandakan perubahan secara evolusi tidak dapat mengimbangi perubahan drastis akibat ulah manusia.
Ditambahkannya, manusia adalah mahluk pembuat bencana dan sekaligus coba mengatasinya. Namun, seringkali tidak berhasil dan bahkan gagal dalam usahanya menyelamatkan lingkungan. "Ini sebuah krisis serius dan harus segera dilihat oleh banyak pihak," katanya.
CHE
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/15/20434740/ulah.manusia.menyebabkan.lingkungan.hancur
Fachroel mengatakan contoh kepunahan akibat bencana alam adalah punahnya fauna endemik Tangiitalo di Cekungan Soa Flores. Penyebabnya adalah bencana alam letusan gunung api Soa, sekitar 2 juta tahun lalu. Selain itu ada letusan gunung api Tambora di Sumbawa tahun 1815 yang memusnahkan etnis Tambora.
Selain itu ada kepunahan berangsur akibat perubahan iklim. Contoh nyata adalah suksesi kehidupan fauna di Jawa. Diantaranya Fauna Satir (sekitar 1.500 tahun lalu) yang didominasi mastodon, hippotatamus, dan kura-kura besar. Fauna Cisaat Fauna Trinil (1.200 - 1.000 ribu tahun) didominasi stegodon dan rusa . Fauna Kedungbrubus Fauna Ngandong (800-200 ribu tahun) didominasi gajah (Elephas hysudrindicus) , tapir (Tapirus indicus), babi (Susmagrognathus), dan homo erectus solonensis. Setelah itu ada Fauna Punung (200-25 ribu tahun) yang didominasi beruang (Ursus malayanus), kambing (Capricornus sumatraensis) serta manusia modern (Homo sapiens).
Yang terakhir tapi adalah yang paling memprihatinkan yaitu kepunahan akibat ulah manusia. Hal itu tercermin punahnya fauna di Jawa. Diantaranya harimau, tapir, dan gajah. Perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi pemukiman dan pertanian adalah penyebab utamanya.
"Hal ini dikhawatirkan terjadi bagi fauna yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Keberadaan mereka terancam seperti di Jawa," katanya.
Ia mengatakan kepunahan yang disebabkan bencana alam dan perubahan iklim merupakan perubahan evolusi yang berlangsung jutaan tahun dan sangat unik dalam sejarah bumi. Namun, kepunahan yang disebabkan manusia, menyebabkan dampak cepat yang menyebabkan kehancuran lingkungan hidup yang sangat luas. Hal ini menandakan perubahan secara evolusi tidak dapat mengimbangi perubahan drastis akibat ulah manusia.
Ditambahkannya, manusia adalah mahluk pembuat bencana dan sekaligus coba mengatasinya. Namun, seringkali tidak berhasil dan bahkan gagal dalam usahanya menyelamatkan lingkungan. "Ini sebuah krisis serius dan harus segera dilihat oleh banyak pihak," katanya.
CHE
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/15/20434740/ulah.manusia.menyebabkan.lingkungan.hancur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar