Wahana Silaturahmi, curhat, belajar, tukar informasi, lowongan pekerjaan, peluang bisnis, dll
Sabtu, 24 Mei 2008
BBM Naik, Inflasi Tinggi, Apa yang bisa kita lakukan?
Tapi kita tidak usahlah ikut-ikutan menambah keresahan. Kalau golongan menengah terpelajar resah, itu jauh lebih berbahaya.
Apa yang bisa kita lakukan menyikapi semua ini? Itu yang lebih penting.
Yang jelas, pendapatan kita akan tergerus oleh inflasi itu. Harga diperkirakan akan naik di atas kenaikan BBM yang 28,7% itu.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:
1. Meningkatkan pendapatan di atas inflasi. Kalau inflasi misalnya 20%, berarti pendapatan kita harus di atas itu. Mau tidak mau bisnis kita musti dipacu untuk menghasilkan pemasukan lebih tinggi dari inflasi.
Silakan gunakan semua jurus yang kita punya untuk meningkatkan kinerja bisnis. Salah satunya adalah mempraktekkan cara-cara meningkatkan profit bisnis.
2. Mencari alternatif pelindung nilai pendapatan kita. Misalnya membeli emas atau properti. Nilai emas dan properti selalu di atas inflasi. Emas dan properti (landed) selalu kebal terhadap inflasi karena kelangkaannya.
Nasihat ini sudah disampaikan oleh Bellum Tan (pemegang authorized seminar dan produk Robert Kiyosaki di Asia Pasifik) saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Katanya, harga emas akan naik. Segeralah investasi di emas. Ternyata benar, kan?
Membeli dinar? Menarik juga untuk dicoba.
3. Berhemat. Sudah tentu. Bahasa keren yang sedang nge-trend saat ini adalah simple living. Gaya hidup naturalis, sederhana, bersahaja. Di barat sana arus gaya hidup seperti ini sedang diminati.
Nggak usah malu untuk naik angkot lagi atau naik motor. Kalau ditanya, kok naik angkot? Bilang aja, saya mendukung pencegahan global warming. Gaya hidup hemat itu keren sekarang.
Reduce, re-use, recycle adalah langkah bijak yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Stop konsumsi yang tidak perlu.
Silakan baca 72 ide untuk menyederhanakan kehidupan kita dari blog Zen Habits.
4. Mendapatkan income selain rupiah. Misalnya, dollar, euro atau mata uang lainnya. Tim Ferris, di buku The 4-Hour Workweek (terlaris New York Times) berbagi kisah tentang ini. Pendapatannya dalam dollar, tapi pengeluarannya dalam rupee. Dia mencari duit di Amerika, tapi berlibur di India atau China.
Kalau bisa kita juga begitu, pendapatan dalam dollar pengeluaran dalam rupiah. Silakan cari kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa kita lakukan. Tidak harus jadi TKI ya. Itu nggak kreatif banget.
Silakan ditambahkan daftarnya. Dari saya baru 4 poin itu yang bisa ditawarkan. Ini adalah pendapat pribadi saya saja.
Salam FUUUNtastic!
Wassalam,
Roni
Source
Jumat, 23 Mei 2008
Menarilah dan Menyanyilah Sesuka Hatimu...
Kepada kawan2 profesinya seniman maupun yang tahu mengenai seni, Penari,Penyanyi dan Pelukis, ketika secara langsung maupun tersamar saya bertanya"Bagaimana mereka bisa menghasilkan sesuatu yang sangat bagus dan indah seperti itu..?"
Ternyata nasehat mereka hampir sama..!"Jangan ragu menarik garis..semua lukisan indah, dan tidak ada lukisan yang salah. Apapun yang kamu lukis kalau kamu melakukan dengan sepenuh hati, dan menurutkamu indah maka itu akan dilihat sebagai lukisan yang menawan dimata oranglain...""Jangan ragu untuk mengeluarkan suaramu, tidak usah berpikir jangan-jangan fales, jangan-jangan sember, indah apa tidak ya di telinga ditelinga oranglain..?
Temen, apapun yang kamu nyanyikan, kalau kamu menyanyi dengan sepenuhhati...maka bersuara seperti apapun itu menjadi nada-nada yang indah puladitelinga orang lain...""Jangan jangan membatasi gerakan tubuhmu dengan maksud agar terlihat elok dilihat orang lain..bergeraklah sesuka hatimu dan itulah tarianmu yang palingindah"
Ternyata semua ada garis merah...bisnis itu ibarat nyanyian, ibarat tarian,lukisan bahkan seperti sebuah petualangan...jangan terpengaruh oleh suara-suara sumbang mengenai remehnya komoditi yang anda jual...nikmatilah bisnisnya...
Rasakan nikmatnya bertemu dengan orang-orang yang berbeda, nikmati kehebatan anda menenteng kerupuk udang ke pelanggan anda, meski anda adalah lulusan MM Gadjah Mada, UI, ITB, ITS atau Harvard misalnya...
Rasakan indahnya kata-kata anda ketika menerangkan produk yang anda bawa...Meski pada akhirnya pembeli menggelengkan kepala, tegakkanlah kepala dan bersyukurlah.. karena membuka mulut anda menerangkan dagangan anda adalah nikmatdan prestasi yang luar biasa...meski anda seorang dokter spesialis dan jualananda di sela-sela kesibukan andalah jualan sprei atau bantal misalnya...
Saat ini saya menyaksikan banyak sahabat-sahabat yang berbisnis bak mereka menari, menyanyi dan berpetualang...tabungan mereka sudah besar, gaji merekatinggi, dan seharusnya gengsi mereka lebih tinggi lagi..tapi tanpa malu-malumenenteng keripik singkong ke kantor... Saya punya bos yang kaya raya di kantorku dulu yang memiliki beberapa apartemendan di kontrak-kontrakkan mahasiswa-mahasiswa di Australia, namun begitu beliaumasih pede membawa kue-kue dan ditawarkan kepada saya juga kantor...."Ini adalah petualangan, bagian dari hidup saya yang tidak bisa dinilai denganuang katanya.."So kepada anda yang masih takut-takut, malu, di belenggu gengsi padahalsebenernya hati anda kepengen seperti ini..just do it...mulailah dan lakukanlah mulai sekarang...mulailah menari...apapun komoditi anda...kalau anda sudah bisa berbisnis laksana menari...meski saat ini komoditi yang anda jual hanya sandal jepit, suatu saat nanti anda bisa berbisnis apapun...! Saya YAKIN akan hal ini...dan sudah membuktikannya.
Cobalah anda kontak istri saya...siapa menyangka istri saya saat ini bisa berbisnis sesuatu yang tadinya mustahil..yakni berbisnis TRIPLEK...! Ya..TRIPLEK KAYU yang sering nempel di plafon kita. Kok Bisa..? Berawal dari bisnis baju muslim dan selimut, karena menikmati petualangannya...tidak terasa dia menjadi piawai ngobrol dengan orang, meyakinkan customer, menghadapai komplain pelanggan dan sebagaianya...sehingga ketika pada suatu hari istri saya tidak sengaja main ke pabrik kayu lapis bersama kakak ipar saya, naluri bisnis mulai main..."Boleh enggak ikutan masarin triplek anda..?" kata istri dan ini membuat saya kaget.. tapi belakangan saya lebih kaget lagi karena istri bener-bener bisa berjualan triplek di kampung memasok ke toko2 material yang dimiliki engkong-engkong.... dan mendapat hasil yang menurut di kampung sangat lumayan...!
Tahukah anda..? Jarak antara pabrik itu dengan toko engkong2 itu hanya sepeminumteh saja...tapi istri bisa ambil triplek di pabrik ukuran 3 mm misalnya, yang harganya 31ribu dan dijual 34ribu..!Beda cuman 4 ribu..? Memang...tapi kalau satu toko sebulan belinya 500 lembar..?dan dilakukan hanya dengan main2..? dan di kampung yang sejuk dan dingin lagi..? apa enggak lumayan...? abis itu ambil barang ke pabriknya enggak perlu modal lagi, karena sudah ada donatur yang menjadi penyandang dana....apa enggak lebih lumayan lagi..? Ya...semua berawal dari hal yang sepele....anggap bisnis anda sebagai petualangan yang paling indah dalam hidup anda...dan anda akan terkejut akan hasil didalamnya..
Semoga anda terinspirasi...
Salam Hangat..
Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com/
Memetakan Pemanasan Global Lewat Internet
Ia melanjutkan, "Dengan memberi pemahaman mengenai perubahan iklim, diharapkan akan memobilisasi kita bersama untuk menghindari pengaruh yang lebih buruk dengan melakukan aksi dari sekarang."
Para pemimpin ekonomi dunia dalam pertemuan berkalanya sepakat mengurangi 50 persen emisi karbon sampai tahun 2050 dari 1990.PEP Sumber : KOMPAS
Kamis, 22 Mei 2008
Global Warming
LET'S WE ALL DO THAT
BEFORE IT'S TOO LATE
PLEASE HELP TO DECREASE GLOBAL WARMING...!!!
1. Melepas stop-kontak perangkat listrik walaupun ketika alat elektronik itu dimatikan = menghemat 40-50% daya listrik. Selain menghemat bayar listrik, itu berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang merembet ke pemanasan global.
2. Kantong plastik butuh waktu 1.000 tahun untuk terurai di TPA(Tempat Pembuangan Akhir) wow!!!. Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap tahunnya di TPA di Indonesia. Belum lagi yang dibuang di sungai-sungai dan tempat-tempat yang tidak semestinya.
3. Ketika kamu membeli 1 liter air mineral di supermarket = beli 5 liter air. Tanya kenapa...? Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air... ck.. ck.. cck..
Kode botol apa yang aman digunakan sebagai botol air ? Lihat tanda di bagian bawah botol itu... tuuuh yang ada gambar SEGITIGA recycle, nah di dalam segitiga itu ada nomornya, cari yang nomor 2, 3 atau 4... selain nomor-nomor itu... THEY'RE NOT SAFE, artinya sama aja kita makan sampah plastik...!!! Nomor itu menunjukkan BERAPA KALI botol plastik itu sudah di recycle. (ayo cek... botol atau cangkirnya masing2)
4. 10 kg kertas koran yang siap di jual loakan... itu membutuhkan 1 pohon yang butuh waktu 10 tahun untuk jadi besar. Bayangkan yang terjadi dengan ilegal logging... how many trees has been cut down for you ? Imagine how they make the world hotter ? Jadi, pakai kertas di kedua sisinya, yah, karena toh kita agak nggak mungkin untuk
berhenti pakai kertas. (sepertinya harus segera di galakkan di kampus hijau kita nih.. )..
5. Tisue yang sudah di pakai itu ngga bisa di recycle... begitu juga karton-karton bekas yang kena minyak, makanan, kue, minuman... They're only a waste...! Mau tidak mau tanahlah yang harus me-recycle. Perkiraan orang memakai tisue 6 lembar sehari or 2.200 lembar setahun. Berarti kira-kira 44 MILIAR lembar seluruh Indonesia setahun... Kalau kita menghemat 1 lembar aja tiap hari... berarti kita mengurangi sampah kertas sebanyak 7 MILIAR biji setahun... HEBAT KAN...? Kalau memungkinkan, bawa sapu-tangan aja kemana-mana. ( ayo cewek2.... jangan beli tisue lagi..)
6. Be Green on ATM... kalau di ATM kan ada yang ambil uang tidak pakai receipt... atau be smart dong... transfer lewat Internet banking atau mobile banking.... 8 MILIAR kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas receipt tiap tahun adalah salah satu sumber sampah terbesar di dunia. Kalau selama setahun orang transaksi tidak pakai kertas receipt, itu akan menghemat satu roll besar kertas yang bisa buat melingkari garis equator sampe 15 kali...! (kebayang ga seeehhh)
7. Minimal punya 2 macam tempat sampah di rumah, membantu mengurangi polusi air, udara dan tanah. Pisahkan sampah basah (sisa makanan dan masakan, daun, minuman) dan sampah kering ( botol, plastik, kertas, kaca) Lebih baik lagi untuk memisahkan sampah menurut 4 kelas :
- PLASTIK (pembungkus makanan, kantong kresek, kantong belanjaan)
- RUMAH TANGGA (tulang ayam, sisa capcay, makanan basi)
- KERTAS (pembungkus gorengan, popok bayi, tisue yang sudah dipakai)
- Buku bekas catatan, kertas nota tagihan, koran, kertas iklan... dipisahkan untuk DIJUAL !
- LOGAM & KACA (kaleng susu, kaleng makanan)
Hanya butuh waktu 2 bulan untuk menjadikan sampah rumah tangga menjadi kompos yang bisa dipakai lagi untuk pupuk tanaman...
Polar bear (Beruang kutub) yang lucu itu nggak bisa berenang... tapi karena global warming di Kutub Utara maka mereka harus berenang 30 km untuk mencari es tempat berteduh... kasihan sekali !
Watch DISCOVERY CHANNEL : PLANET EARTH... pasti nangis deh melihat perjuangan seekor beruang kutub yang akhirnya mati karena kelelahan mencari daratan.
Is this the world you will leave for your children...?
Regards,
Abdi Setya Pama, ST
HSE Dept.
PT Perkasa Inakakerta coal Project,
Bengalon Site -
www.bayan.com.sg
Phone : +62-541 878669/ 670
+62-813 68973669
Rabu, 21 Mei 2008
100 Tahun Kebangkitan Nasional
Selasa, 20 Mei 2008
Minyak Tanah Kosong, Kotoran Sapi Pun Berguna
Oleh M syaifullah dan C Sapto Antowalyono
Hanya sekali sulut, api berwarna biru pun langsung menyala. ”Lihat apinya. Birunya sama seperti api dari kompor gas elpiji,” kata Iskak, lelaki berumur sekitar 50 tahun, warga Gang Arjuno, Jalan Pondok Empat, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Sejak dua tahun lalu, keluarga Iskak dan belasan tetangganya menikmati manfaat kotoran hewan yang sebelumnya terbuang percuma di desanya itu. Repot pada awal penyiapannya, tetapi kemudian menyenangkan pada hari-hari berikutnya.
Selesai menyalakan kompor, Samnah, istrinya, datang membawa ikan segar yang baru dibeli. ”Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) yang naik, harga ikan pun ikut naik. Kami bersyukur karena kompor ini kami bisa hemat tidak beli BBM,” katanya.
Kompor yang dimiliki keluarga Iskak bukan kompor minyak tanah atau gas. Bentuk kompor hampir sama, yang membedakan bahan bakarnya menggunakan gas yang dihasilkan kotoran sapi atau kompor biogas.
Berkat kompor itu, dua tahun terakhir mereka tak seperti warga lain yang direpotkan kenaikan harga BBM dan elpiji. Harga minyak tanah di Banjarmasin dan Banjarbaru saat ini mencapai Rp 5.000 per liter. Harga eceran elpiji tabung 12 kilogram sudah lebih dari Rp 100.000.
Bagi keluarga Iskak yang tinggal di rumah batako sederhana, di tengah kondisi harga-harga terus naik, penggunaan biogas yang hemat sangat berarti. ”Uang BBM yang tidak terpakai saya gunakan untuk membeli tambahan pakan sapi. Agar gemuk, sapi diberi tambahan pakan ampas tahu dan tapioka,” ujarnya.
Dari usaha ternak, Iskak pun memiliki mobil pikap dan sepeda motor. Mobil untuk alat angkut sapi yang akan dijual dan pengangkut pakan ternak.
Kompor biogas milik Iskak adalah bagian dari proyek Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2006. Ketika itu, ESDM membangun 50 instalasi biogas lengkap dengan kompor biogasnya. Sepuluh unit diberikan kepada peternak sapi di Banjarbaru dan 40 lainnya disebar bagi peternak di Kabupaten Tabalong, Balangan, dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Peternak sapi memang menjadi sasaran proyek ini karena selama ini kotoran sapi belum banyak dimanfaatkan kecuali untuk pupuk kandang. Iskak dipilih karena punya sapi lebih dari lima ekor sehingga ternaknya memenuhi syarat jumlah pasokan kotoran untuk pembuatan biogas.
Sekarang ini Iskak bahkan sudah punya 35 sapi potong. Tahun 2006, peternak Banjarbaru memiliki 4.729 sapi.
Biogas dihasilkan dari kotoran sapi atau biomassa lewat proses dan instalasi yang disebut reaktor biogas. Dibangun di samping rumah Iskak, reaktor itu terbuat dari dua tabung besar dari plastik yang dikencangkan seperti balon. Pada tabung balon pertama sepanjang 4 meter diberi pipa besar untuk memasukkan kotoran sapi pada bagian depannya. Pada bagian belakang juga diberi pipa saluran untuk keluar kotoran sapi yang telah terpakai.
Dari bagian atas tabung pertama itu juga diberi selang yang menghubungkan ke tabung balon kedua berukuran panjang 2 meter. Tabung kedua menampung gas dari kotoran tersebut. Untuk menyalurkan gas ke kompor diberi selang yang dilengkapi alat mengontrol tekanan gas. Alat itu berfungsi apabila kelebihan, gas akan keluar sendiri. ”Biogas yang dihasilkan bisa dipakai 2-3 hari tanpa bau kotoran sapi lagi,” paparnya.
Pemanfaatan biogas ternyata juga dikembangkan peternak sapi di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Permukiman transmigrasi ini dipilih karena rata-rata keluarga memiliki 5-10 sapi.
Menurut Ketua Kelompok Tani Karya Jaya II Hadi Karsono, kelompok tani yang dipimpinnya pada tahun 2007 menerima bantuan 12 unit instalasi biogas dari Departemen ESDM.
Apa yang dilakukan Departemen ESDM dikerjakan pula Departemen Kelautan dan Perikanan dengan pengembangan energi alternatif, listrik tenaga surya (LTS) sejak tahun 2003, di 15 provinsi di seluruh Indonesia, dengan 3.831 kepala keluarga penerima proyek LTS ini. Tahun 2007, sebanyak 800 reaktor biogas juga dikembangkan di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Jatim, pulau penghasil ternak sapi unggul (Kompas, 14/5).
Sebelum ada bantuan instalasi biogas, petani Kalteng itu rata- rata membeli 35 liter minyak tanah per bulan untuk memasak. Setelah menggunakan biogas, tiap keluarga hanya membeli 15-20 liter minyak tanah per bulan. Uang yang ada digunakan Hadi untuk membeli bibit sayur yang ditanam di ladangnya seluas 1 hektar. Dari hasil berkebun sayur, seperti sawi putih, lombok, dan jagung, serta beternak sapi itulah rumah Hadi yang dulunya kayu kini sudah menjadi semipermanen. Bahkan, dia juga memiliki sepeda motor, pengangkut sayur dan hasil kebunnya. ”Minyak tanah hanya saya pakai saat darurat, misalnya jika pengisian kotoran sapi ke kantong terlambat,” katanya.
Kepala Dinas Kehewanan Provinsi Kalteng Tute Lelo menuturkan, Pemprov Kalteng sejak tiga tahun terakhir juga membangun reaktor biogas di seluruh Kalteng untuk mendorong peternak membuat sendiri biogas.
Reaktor milik Hadi dapat berfungsi empat jam sehari untuk memasak. ”Sudah setahun, 12 unit instalasi biogas milik petani beroperasi dengan baik. Yang penting, kami punya perasaan mandiri sekarang karena mengelola biogas ini,” kata Hadi.
Senin, 19 Mei 2008
Sebagian Besar Es di Arktik Meleleh Musim Panas Ini
WASHINGTON, SABTU - Es di Benua Antartika akan semakin menipis. Hal ini disebabkan pemanasan global. "Perkiraan jangka panjangnya tidak begitu optimistis," kata ilmuwan atmosfer, Jennifer Francis dari Rutgers University, Jumat (2/5) waktu setempat. James Overland, pakar oseanografi dari National Oceanic and Atmospheric Administration, mengatakan, "Musim panas yang lalu, es di utara berkurang dengan kecepatan tertinggi yang pernah dicatat, diduga karena pemanasan global. Walaupun radiasi matahari dan gas rumah kaca di atmosfer kutub sama dengan bagian bumi yang lain, sampai saat ini kawasan kutub merespons secara berbeda." Kesimpulan para peneliti adalah di utara, pemanasan global dan keragaman iklim alami saling memengaruhi, membawa Arktik ke kondisi baru, dengan berkurangnya lautan es dibandingkan sebelumnya. Sebaliknya, Overland menjelaskan,"Lubang ozon di Antartika melindungi kondisi benua ini sehingga suhunya tetap rendah di hampir seluruh bagian, kecuali pada semenanjung yang menjorok ke Amerika Selatan.
Source
Pengaruh Pemanasan Global di Candi Borobudur
"Namun, untuk melakukan analisis terhadap batuan candi, kami nantinya akan menggandeng ahli atau pakar dari pihak luar," ujar Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo, Kamis (10/4). Pihak luar yang akan dilibatkan adalah dosen, pakar klimatologi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Penelitian ini dimungkinkan akan berlangsung lama, lebih dari setahun. Dari kegiatan ini, nantinya akan diketahui seberapa besar pengaruh perubahan iklim dan cuaca terhadap sifat-sifat dan kondisi batuan candi.
Sampah Elektronik di Indonesia Tak Terpantau
JAKARTA, RABU - Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH), mengaku masih kesulitan untuk mendapatkan data jumlah sampah elektronik (e-waste) yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3), baik domestik maupun kiriman dari luar negeri."Seminar KLH tahun 2006 yang membahas limbah elektronik belum juga bisa mengeluarkan berapa sebenarnya angka e-waste di Indonesia," kata Asisten Deputi (Asdep) urusan B3 dan Limbah B3 KLH, Emma Rahmawati, di Jakarta, Rabu (7/5). Ia berpendapat, kesulitan KLH mendata limbah elektronik banyak diakibatkan faktor perdagangan ilegal dan sebaran pengepul e-waste yang sangat beragam di seluruh Indonesia.Meski masih "remang-remang", Emma dapat memperkirakan besarnya limbah elektronik di Indonesia akan terus meningkat setiap tahunnya, setidaknya dari industri telepon seluler. Di Indonesia setidaknya terdapat 100 juta telepon seluler, dan muatan perangkat elektronik itu antara lain tembaga dan bahan-bahan yang masuk dalam kategori B3.Sementara itu menurut data UNEP 2005, tiap tahunnya e-waste yang diproduksi di seluruh dunia mencapai 20-50 juta ton. Ratusan ribu komputer usang dan HP rusak dibuang begitu saja di tanah lapang, sebagian lain juga dibakar di insenerator, atau diproses ulang di pabrik tembaga.
Dari data para produsen barang elektronik, didapati bahwa angka daur ulang oleh mereka sangatlah rendah. Para produsen perangkat keras komputer (PC) hanya melakukan 8,8-12,4 persen daur ulang. Sedangkan tingkat daur ulang produsen HP lebih rendah lagi, yakni hanya sekitar 2-3 persen.
Panduan Mengisi Artikel, Tulisan, dll
Untuk mengirimkan artikel, silahkan email ke :
kasttl.kirimtulisan@blogger.com
Tulisan akan otomatis terposting di blog kita ini.
Tanpa kontribusi dari rekan - rekan semua, mustahil blog ini akan dapat berkembang dan memberikan manfaat kepada orang lain.
Selamat berkarya...
ICHSAN SANTOSO
Owner http://manfaatfashion.com
YM : ichsansnts
08174119917