Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Ribuan perusahaan yang tersebar di  tujuh kawasan industri Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, belum memiliki  fasilitas Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL).
"Hal ini telah  berdampak pada pencemaran limbah cair di sekitar lingkungan warga, sebab  patut diduga pabrik yang tidak memiliki fasilitas IPAL membuang  limbahnya ke sungai," kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penataan  Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, Nanang S  Hadi, di Cikarang, Rabu.
Dikatakan Nanang, saat ini ada  sedikitnya 5.000 pabrik yang beroperasi di kawasan industri Jababeka I  dan II, EJIP, Hyundai, MM2100, Delta Silikon dan Delta Mas.
"Dinas  LH hingga kini baru memberikan 30 izin pengolahan limbah cair yang  dikelola oleh 10 hingga 15 pabrik di setiap kawasan industri. Idealnya,  dengan 5.000 pabrik, kita mempunyai 150 izin pengelolaan limbah cair,"  katanya.
Nanang mengatakan, sesuai kesepakatan limbah cair hasil  produksi pabrik seharusnya diolah melalui IPAL agar zat kimia yang  nantinya dibuang tidak merusak biota air, dan air tanah untuk konsumsi  warga. 
"Bila limbah cair dibuang sembarangan dikhawatirkan  berdampak negatif pada lingkungan, sebab masih banyak warga yang  mengkonsumsi air sungai untuk keperluan rumah tangga dan pertanian,"  ujarnya.
Selain itu, kata dia, limbah cair dapat menimbulkan  beragam penyakit khususnya bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.
"Sungai  yang belakangan ini diketahui tercemar seperti Sungai Cilemah Abang,  Sungai Cikarang, Sungai Cikedokan, Cikarang Bekasi Laut (CBL)," katanya.
Dikatakan  Nanang, pemerintah setempat kerap meminta laporan kandungan zat kimia  dari berbagai paremeter yang terkandung didalam limbah hasil industri  kepada perusahaan sebanyak tiga kali dalam satu bulan.
Nanang  mencontohkan, Kawasan Industri Jababeka hanya memiliki dua IPAL, padahal  diwilayah tersebut terdapat 3.000 lebih perusahaan. Limbah cair dari  kawasan itu dibuang kedalam Sungai Cilemah Abang.
Pada kurun  waktu 2009, kata dia, warga yang tinggal di bantaran Sungai Cikarang  memprotes maraknya pencemaran limbah cair hingga menyebabkan ikan mati  mengambang disungai. "Tidak hanya itu, bahkan hasil pertanian pun ikut  rusak," katanya.(ANT/A024)
Rabu, 24 Pebruari 2010 16:18  WIB | Warta Bumi | Masalah Lingkungan |
http://www.antaranews.com/berita/1267003085/ribuan-pabrik-cikarang-belum-dilengkapi-ipal

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar