Selasa, 13 April 2010

Membangun "Eco City" di Indonesia, Masih Mungkinkah?


KOMPAS.com — Ada yang masih mengingat, bagaimana wajah Jakarta pada tahun 1980-an? Melihat foto-foto gambaran Jakarta pada tahun-tahun itu, kota tersebut begitu indah. Kini? Jakarta semakin padat, dengan polusi udara yang juga memprihatinkan. Mungkinkah Jakarta dibuat menjadi eco city? Bagaimana dengan kota-kota lainnya?

Eco city merupakan konsep kota yang hijau, sehat, dan bersahabat dengan lingkungan. Konsep ini menekankan adanya ketergantungan fisik dari masyarakat pada kondisi lingkungan.



CEO IndonesiaWise Amol Titus mengatakan, untuk konteks Jakarta, perlu kerja yang sangat keras untuk mengembalikan kota ini menjadi kota yang ramah lingkungan.

"Perlu keseriusan, komitmen, dan dibuktikan dengan implementasi. Untuk Jakarta, hal ini sangat sulit karena permasalahannya sudah sangat kompleks. Tapi, bisa dimulai dengan kepedulian masyarakatnya," kata Amol dalam Eco City Workshop British Council di Museum Bank Mandiri, Kota, Jakarta, Rabu (18/11).

Amol menguraikan, konsep eco city harus menjawab persoalan perkotaan seperti permukiman, sistem transportasi, suplai energi, suplai dan ketersediaan air, serta aspek sosiokultural. Untuk mewujudkannya, diperlukan keterlibatan seluruh stake holder, baik pemerintahan, kalangan bisnis, maupun peran aktif masyarakat.

Menurut Amol, kerangka kerja eco city mencakup beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Di antaranya, membangun kepedulian dan melakukan perubahan gaya hidup yang dimulai dengan sikap dan pemikiran yang berorientasi lingkungan, kontrol konsumsi personal, serta mempunyai keinginan untuk melakukan penghematan dan daur ulang terhadap produk-produk yang sudah tidak terpakai. "Partisipasi masyarakat, walaupun kecil, tetap diperlukan. Berpikir dan mulailah melakukannya," kata Amol.

Mengajak berbagai pihak, seperti pemerintahan, LSM, dan media untuk memiliki komitmen yang sama dalam hal pelestarian lingkungan. Amol juga menekankan perlunya adaptasi dan inovasi yang tak menghabiskan banyak biaya.

Kota-kota yang berhasil menerapkan konsep eco city di dunia di antaranya Singapura, Hyderabad (India), Cape Town (Afrika Selatan), Abu Dhabi, London, Curitiba (Brasil) dan Kopenhagen. Indonesia, menurut Amol, memiliki potensi untuk mengembangkan konsep ini di beberapa kota di Tanah Air. "Saya pikir beberapa kota di Indonesia berpotensi untuk dijadikan eco city, seperti Malang," ujarnya.

Amol saat ini tengah berkonsultasi dengan seorang Climate Champions British Council, Reggy Hasibuan, yang memiliki konsep menjadikan Malang sebagai pionir eco city di Indonesia.

Author: KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

Tidak ada komentar: